Dede Yasa Varmadewa
Apakah faktor penyebab yang terkadang menimbulkan disharmoni dalam Hindu? Yang
membuat sulit untuk disamakan bentuk2 luar seperti ritual yang
dilakukan antara India dan Nusantara adalah perbedaan2 lokal genius pada
jaman2 tertentu di suatu masa yang lalu. Di India, hingga saat ini
masih di dominasi dengan cara2 perkelompok atau masing2 sekte/aliran.
Khusus untuk di Bali, sudah pernah ada sinkretisme yaitu
merger/penggabungan banyak ajaran/sekte/aliran yang ada di Bali, baik
itu dari yang murni berasal dari penduduk asli Bali sendiri (Bali
Purba), Bali Mula (Pendatang pada awal masehi), Bali Aga (Pendatang
pengikut Rsi Markandeya), dan Bali Kuno (Pendatang pengikut dinasti
raja2 Warmadewa). Semua ajaran/sekte/aliran tersebut dikonsepkan dalam
sebuah tatanan yang begitu lengkap dan merangkul/mengadopsi semuanya
dalam sebuah konsep yang dicetuskan di Samuan Tiga dengan sebutan Ciwa
Buda. Pemilihan nama Ciwa Buda ini adalah karena pada zaman itu
(998-1011 Masehi) kata Hindu belum dikenal, dan memang belum pernah ada
sebelumnya.
Jadi yang membuat berbeda antara apa yang ada di
Bali dan di India adalah telah terjadinya sinkretisme oleh leluhur kita
terdahulu. Maka janganlah mudah terpengaruh oleh propaganda dari luar
yang mengajak kita, orang Bali untuk kembali memecah belah apa yang
telah dikonsepkan dengan sangat apik oleh leluhur kita. Kecuali ada yang
mampu menawarkan konsep yang lebih besar dan lebih mumpuni daripada apa
yang telah dicapai leluhur di Bali.
Pak Wayan Seni Arsana menjelaskan, bahwa ada baiknya kita memahami dengan tepat,
p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar